Senin, 18 Juli 2016

Kesalahan Saul

Ayat bacaan: 1 Samuel 13:13-14
=========================
"Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."

Kesuksesan kita sangat tergantung dari bagaimana kita memulainya. Membangun pondasi yang kuat itu merupakan hal yang penting. Tapi tidak berhenti sampai disitu saja, karena proses selanjutnya juga akan berperan sangat penting. Menyusun strategi yang baik ke depannya dengan melibatkan Tuhan, memperhatikan dengan baik setiap langkah yang diambil, itu pun akan sangat menentukan seperti apa keberhasilan yang bisa kita raih. Hidup terdiri dari serangkaian sekuens, dimana satu sekuens akan menentukan sekuens berikutnya. Satu langkah salah biasanya akan menuju kepada langkah berikutnya yang salah, semakin jauh dari rencana Tuhan sehingga waktu pun bisa terbuang sia-sia, bahkan bisa mengakibatkan kegagalan kita untuk menggenapi rencana Tuhan yang indah, yang telah Dia sediakan di depan sana. Seperti yang kemarin saya sampaikan, sangatlah bagus kalau kita sudah memulai sesuatu dengan manis. Tapi kemudian pastikan bahwa kita pun akan mengakhiri dengan manis. Karena sesuatu yang dimulai manis masih bisa berakhir buruk apabila kita tidak menyikapi setiap langkah dengan sungguh-sungguh.

Kemarin kita sudah melihat contohnya lewat raja Yehuda bernama Asa. Hari ini mari kita lihat kisah tragis raja lainnya yang juga dicatat dalam Alkitab, yaitu  Saul. Seperti Asa, pada mulanya ia jelas-jelas merupakan orang yang berkenan di hadapan Tuhan. Ia bahkan disebut sebagai orang yang diurapi Tuhan. Ia dikatakan elok rupanya, badannya tinggi (1 Samuel 9:2). Saul juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati (ay 20-21). Ia penuh Roh Allah seperti halnya nabi (10:10-13). Everything was so perfectly good. Saul mengawali segalanya dengan sangat baik dan gemilang.

Tapi yang terjadi kemudian sangatlah ironis. Mulai dari pasal ke 13 tanda-tanda kejatuhan Saul mulai terlihat dalam sekuens yang terus bertambah buruk. Kalau mau ditarik asalnya, akar penyebabnya sebenarnya jelas. Kejayaan Saul tidaklah diikuti dengan ketaatan dan kesetiaan pada Tuhan. Worry, stress and fear were all over his mind. Ia mulai hilang pengharapan dan kesabaran. Ia meminta petunjuk dari arwah karena gentar menghadapi bangsa Filistin dan kuatir tidak lagi didukung oleh bangsanya (13:11-12). Ia tidak lagi percaya dan berserah kepada Tuhan, melainkan mulai mencari alternatif-alternatif sendiri yang merupakan hal yang jahat di mata Tuhan. Seseorang yang mengawali langkahnya dengan sangat baik bahkan diurapi Roh Tuhan ternyata kemudian melakukan begitu banyak kesalahan, dari satu kepada yang berikut dengan tingkatan yang semakin parah.

Atas perilaku-perilaku seperti itu, Tuhan mengutus Samuel untuk menegurnya dengan keras. "Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu." (1 Samuel 13:13-14).

Kebodohan Saul membuat apa yang ia mulai dengan baik menjadi kandas. Tuhan berkata:"Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." (15:11). Pada akhirnya Saul tewas mengenaskan dengan mengakhiri hidupnya sendiri karena menyerah kalah seperti yang dapat kita baca dalam 1 Samuel 31:4 dan 1 Tawarikh 10:4. Dalam Tawarikh dikatakan: "Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap TUHAN, oleh karena ia tidak berpegang pada firman TUHAN, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah, dan tidak meminta petunjuk TUHAN. Sebab itu TUHAN membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai." (1 Tawarikh 10:13-14).

Awal yang gemilang kemudian berakhir dengan kejatuhan karena terus bersikap menghianati Tuhan. Daud pun lalu terpilih menggantikan Saul. Terhadap Daud, Saul pun sempat menunjukkan iri hatinya yang mengarah pada kejahatan demi kejahatan. Kita tahu bagaimana Daud dikejar-kejar Saul dan mendapat ancaman pembunuhan. Tapi Daud tenyata menunjukkan sikap taat penuh pada Tuhan. Daud yakin dengan kuasa Tuhan dan mau menyerahkan seluruhnya ke dalam perlindungan Tuhan. Ia tetap memuji dan memuliakan Tuhan meski hidupnya terancam, dan Daud pun menerima berkat Tuhan seperti yang tertulis dalam 2 Samuel 7:1-17. "Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." (2 Samuel 7:14-16).

Saat kita bertobat dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi, saat kita percaya dan mengenal Tuhan Yesus dengan keyakinan yang berasal dari diri kita sendiri, saat itu sebenarnya kita sudah memulai sebuah awal yang manis, indah dan gemilang. Kita menerima berbagai janji perlindungan, pemeliharaan dan keselamatan dari Tuhan. Tetapi kalau kita terlena dan menjauh dari Tuhan, mulai berkompromi terhadap hal-hal yang sesat dan melakukan perbuatan-perbuatan menyakiti hati Tuhan, kita bisa menuju pada kejatuhan bahkan kebinasaan seperti Saul. Setelah memulai awal yang gemilang dengan menerima Kristus dalam hidup kita secara pribadi, kita harus melanjutkannya dengan terus taat dan setia mengikuti Tuhan. Menyerahkan hidup kita sepenuhnya ke dalam rencanaNya, yang sudah pasti akan indah pada akhirnya. Menjaga setiap langkah dengan mengamalkan atau menghidupi Firman dengan sungguh-sungguh.

Dalam keadaan tertekan, terjepit, dihimpit persoalan, jangan melepas pandangan dari Tuhan. Jangan mencari cara-cara penyelesaian yang tidak sesuai dengan kebenaran, memilih apa yang ditawarkan kegelapan dan meninggalkan Tuhan. Itu pilihan keliru yang bisa merugikan kita. Percayalah bahwa Tuhan punya kuasa yang lebih dari apapun, dan sanggup melepaskan anda tepat pada waktuNya. Jangan tergiur mencari alternatif-alternatif lain akibat tidak sabar. Sebaliknya ketika hidup sudah aman dan sukses, janganlah lupa diri. Pastikan bahwa kita tetap rendah hati, tetap bersyukur kepada Tuhan atas semua berkat yang Dia curahkan bagi kita. Jadikan Tuhan berkuasa atas hidup kita, baik dalam suka maupun duka, agar kita bisa mengakhiri awal yang gemilang dengan akhir yang gemilang pula.

Saul yang kehilangan segala berkat Tuhan dan harus mengalami akhir tragis karena kebodohannya sendiri. Kisah Saul menyatakan adanya konsekuensi atau akibat yang harus kita tanggung jika kita melupakan atau menghianati Tuhan. Sudahkah kita taat sepenuhnya pada Tuhan atau masih bergantung pada hal-hal lain di luar Dia? Bagi yang sudah sukses menggapai mimpi, bagaimana anda menyikapinya? Apakah anda masih tetap rendah hati dan dipenuhi rasa syukur, menjadi saluran berkat bagi sesama atau sudah berubah menjadi orang yang angkuh, rakus dan besar kepala? Apakah kita masih berpusat pada Tuhan atau tanpa sadar sudah lama meninggalkanNya dan beralih kepada segala bentuk kegelapan yang ada di dunia? Ini penting untuk diperhatikan dengan serius karena konsekuensi yang harus ditanggung pun tidak kalah seriusnya. Semua tergantung keputusan kita sendiri, oleh sebab itu mari awasi setiap langkah secara sungguh-sungguh agar kita jangan sampai berakhir seperti Saul.
-----------------------------------------------------------------------------------------
Source: www.renunganharianonline.com