“Dengarkanlah
baik-baik segala yang kuperintahkan kepadamu, supaya baik keadaanmu dan
keadaan anak-anakmu yang kemudian untuk selama-lamanya, apabila engkau
melakukan apa yang baik dan benar di mata TUHAN, Allahmu” (Ul 12:28).
Jaman
sekarang sedang mengaburkan moralitas manusia. Orang-orang sedang
dibawa pada hal-hal yang bersifat materi dan bergantung pada mentalitas
persaingan. Mereka kurang peduli dengan lingkungan, karena sudah sibuk
dengan diri sendiri dan kelompoknya. Kekayaan menjadi simbol kesuksesan
mereka. Siapa yang kaya akan mendapat penghargaan yang lebih baik.
Mereka lebih suka pada hal-hal yang bersifat seleberation, emosional dan
berbau mistik. Mereka lebih mementingkan trend-trend dunia daripada
Kebenaran Firman Allah. Semua itu terjadi karena mereka salah menghadapi
tantangan hidup. Tanpa disadari, mereka sedang membawa diri mereka
dalam dunia yang redup. Dunia yang tidak memiliki kepastian.
Kitab
Ulangan ditulis ketika umat Israel berada pada keragu-raguan terhadap
janji-janji Tuhan mengenai kesejahteraan hidup, karena mereka selalu
diperhadapkan dengan berbagai macam tantangan hidup. Namun ternyata
jawaban dari hal tersebut adalah ketika hidup selalu didasarkan pada
kebenaran manusia (ay. 8). Sesungguhnya Tuhan sedang membawa orang
percaya menuju pada kebahagiaan hidup di balik setiap tantangan yang
dihadapinya (bnd. Yer 29:11). Melalui nats pokok renungan hari ini, ada
tiga makna rohani berkenaan dengan “hidup di dunia redup”, yaitu: pertama, tantangan itu sedang melatih hidup agar tidak menuruti kehendak pribadi (ay. 1, 8). Kedua, tantangan itu memotivasi hidup agar selalu mengingat dan memandang janji Tuhan (ay. 2-4, 9-12). Dan ketiga,
tantangan itu sedang membentuk kedisiplinan diri untuk mempersembahkan
segala aspek kehidupan kepada Tuhan (ay. 5-6, 13-27). Ketika kita
mempunyai pandangan seperti itu mengenai tantangan hidup, maka kita
tidak akan seperti seorang yang tidak punya harapan yang selalu
menangisi hidupnya, tetapi akan selalu bersukacita dan berkarya karena
kita menyadari bahwa berkat Tuhan tidak akan pernah berhenti di
tengah-tengah tantangan hidup yang kita alami (ay. 7, 28).
Renungkan:
Dunia
yang penuh dengan tantangan adalah tempat yang Tuhan sediakan bagi
orang percaya untuk mendewasakan imannya. Takutkah saudara terhadap
tantangan?
Doakan:
Hamba Tuhan dan umat Tuhan yang saat ini sedang menghadapi tantangan agar Tuhan memberikan jalan keluar.