Kamis, 26 Mei 2016

Dosa-dosa ke-Senioran. --> oleh: Pdt. R. F. Martino

Semakin kita merasa diri senior, semakin kita perlu bertobat! (r.f.martino)

PENDAHULUAN

1. Pengertian tentang senior (setelah melaluia pergumulan yang berkepanjangan, barulah seseorang dianggap senior. Berarti untuk mencapai kesenioran tidaklah mudah).

2. Pengertian tentang merasa diri senior.
    a. Merasa diri lebiha dahulu.
    b. Merasa lebih tua.
    c. Merasa diri lebih berpengalaman.
    d. Merasa diri lebih tahu.
    e. Merasa diri lebih tinggi tingkatnya.
    f. Dan sebagainya.

3. Kapan mulainya kesenioran:
   a. Ketika seseorang mulai diberi jabatan untuk suatu kepercayaan, berarti orang
       tersebut diberi tanggung jawab untuk melaksanakan kepercayaan yang diberikan
       kepadanya.
   b. Ketika seseorang mulai "menikmati" jabatannya, da tidak menjadikannya sebagai
       tanggung jawab yang harus dilaksanakan, maka secara alamiah orang tersebut
       mulai memasuki zona kesenioran.
   c. Di zona kesenioran, seseorang menikmati: memerintah, dilayani, dihormati,
       disanjung dan lain lain.
   d. Zona kesenioran tidak selamanya diukur dari usia maupun waktu, tetapi juga bagi
       setiap orang yang "merasa diri"  senior, berarti meng-seniorkan dirinya, dan juga
       diseniorkan. Ini lebih berbahaya lagi.
   e. Ketika seseorang mulai masuk zona kesenioran, saat itu juga iblis menjadikannya
       target operasi, karena dianggap orang pilihan (Mat.24:24)

I. TUHAN YESUS SANGAT MENGECAN DOSA-DOSA KESENIORAN (Mat.23:1-33).

    1. Mengajar orang melakukan Firman tetapi sendiri tidak melakukan. ay. 3
         (Kredibilitas tercemar).
    2. Membuat peraturan-peraturan yang membebani orang lain, tetapi sendiri tidak mau
       melakukan, ay. 4.
   3. Suka mengelabui orang dengan jubah pelayanan. ay. 5.
   4. Suka dihormati dan menerima penghormatan. ay. 7-8.
   5. Dengan keseniorannya mencemari orang lain untuk kepentingannya. ay. 15.
   6. Suka membuat kebijakan-kebijakan yang melanggar Firman Tuhan. ay. 16-22.
   7. Tumpulnya kepekaan atas realita hidup dan pelayanan. ay. 23.
   8. Hanyya mau mengoreksi dan mengeritik orang lain, tetapi diri sendiri tidak dapat
       menerima koreksi apalagi kritikan. ay. 24.
   9. Sarat dengan kemunafikan. ay. 25-33.
  10. Dan lain-lain.

II. BERBAGAI DOSA KESENIORAN

   A. Selalu ingin dihormati setiap saat dan dimanapun berada (kesombongan).
    B. Selalu ingin dilayani, sebab sudah terbiasa dilayani.
    C. Sulit untuk mengkui kelemahan dan kesalahan, sehingga lama kelamaan berohong
         baginya bukanlah dosa (integritas tercemar).
    D. Harga diri lebih penting dari pada langkah pertobatan (kasus yang terungkap).
    E. Status jabatan sudah menjadi status diri, sehingga lebih berharga dari pada kebenaran
         Firman.
    F. Tidak mau direpotkan. (lumpuhnya kreatifitas, dan kapabilitas yang seharusnya
         dikembangkan).
    G. Merasa hina untuk belajar dari orang lain.
    H. Menyimpan banyak dosa-dosa rahasia. (Kemunafikan).
     I. Sering melemparkan kesalahan kepada bawahan.
     J. Berbohong baginya bukan dosa.

III. DOSA KESENIORAN TIDAK BOLEH DIREMEHKAN

    A. Sebab bisa terjadi pada siapa saja.
     B.  Sebab terjadi secara alamiah tanpa disadari.
     C. Apalagi dipelihara dan terus dipertahankan.
     D. Sebab pada akhirnya ditolak Tuhan.

IV. DOSA KESENIORAN TIDAK BOLEH DIBIARKAN

     A. Harus ada pertobatan!
     B. Berhenti melakukan dosa-dosa kesenioran.
     C. Tetap memiliki hati hamba.

--- disadur dari: buku diktat PASCA GEMBALA 2015 ---

#RendahHati #janganSombong #dosaKesenioran #merasaSenior