Kamis, 18 Januari 2018

P E N I P U

Ayat bacaan: Mazmur 32:2
=====================
"Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!"

Menipu tidak apa-apa, asal jangan ketahuan.Ini sebuah ungkapan yang mungkin valid bagi begitu banyak orang akhir-akhir ini. Dalam melakukan korupsi misalnya, agar tidak ketahuan, maka para koruptor ini akan menyisakan sebagian dari hasil korupsinya untuk menutup mulut orang-orang yang mungkin berpotensi sebagai ancaman. Ada begitu banyak orang jujur yang akhirnya terpinggirkan, karena ia dianggap tidak berjalan dalam rel yang sama dengan teman-temannya yang curang. Soal tipu menipu bukan hanya berbicara mengenai mengemplang uang yang bukan menjadi haknya, namun berbicara lebih jauh mengenai bentuk-bentuk penipuan lainnya. Menjual barang bekas atau malah rusak tapi dikatakan bagus dan baru, berpura-pura baik namun menusuk dari belakang, dan sebagainya. Ada begitu banyak, mungkin ratusan bahkan ribuan bentuk penipuan yang kita alami sehari-hari, baik sebagai korban, maupun mungkin sebagai pelaku. Alkitab berbicara banyak mengenai tipu menipu, yang jika tidak kita sikapi dengan baik, bisa menjerumuskan kita ke dalam jurang kesesatan yang mengarah pada siksa kekal.

Ayat bacaan hari ini diambil dari salah satu Mazmur Daud yang berbunyi: "Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!" (Mazmur 32:2) Ya, jika anda saat ini sudah diubahkan menjadi manusia baru setelah menerima Kristus, dan tidak berjiwa penipu, anda pantas bersyukur dan berbahagia. Itu artinya anda menghargai betapa berharganya pengorbanan Kristus di kayu salib untuk menyelamatkan kita semua. Itu artinya anda tidak memberi ruang bagi iblis untuk mempengaruhi diri anda.  Tuhan tidak menyukai seorang berjiwa penipu. Dalam Amsal 12:2 kita membaca demikian: "Orang baik dikenan TUHAN, tetapi si penipu dihukum-Nya." Dan dalam kesempatan lain, Mazmur menulis demikian: "Apakah yang diberikan kepadamu dan apakah yang ditambahkan kepadamu, hai lidah penipu? Panah-panah yang tajam dari pahlawan dan bara kayu arar."(Mazmur 120:3). Penipu akan mendapatkan upahnya yang mengerikan. Alkitab tidak mengenal tipu kecil atau besar, white lies ataublack lies. Tipu adalah tipu. Iblis akan terus mencoba menyesatkan kita lewat kedagingan agar kita tergoda untuk melakukan aksi tipu menipu ini setiap waktu. Itu pekerjaan iblis. Namun ingatlah, ketika anda memandang ke atas, ada mata Tuhan yang akan selalu melihat segala sesuatu yang anda perbuat. Pada saatnya nanti, anda tetap harus mempertanggungjawabkan segalanya di hadapanNya. Manusia mungkin bisa ditipu, tapi Tuhan tidak akan pernah bisa. Tidak ada satupun yang tersembunyi, tidak ada satupun yang tertutup yang tidak akan dibuka, dan yang tidak akan diketahui oleh Tuhan. (Matius 10:26). Seorang penipu akan mendapatkan hukumannya. Di bumi mungkin bisa lolos, tapi di hadapan Tuhan, tidak akan ada yang bisa lolos dari perbuatan sesatnya.

Seorang penipu sama statusnya seperti penyemah berhala, penzinah, pencuri dan hal-hal buruk lainnya di mata Tuhan. Dan mereka ini tidak akan mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah. "Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." (1 Korintus 6:9-10). Jika mungkin anda pernah melakukannya di masa lalu dan belum mengakuinya, segeralah akui di hadapan Tuhan dan bertobatlah. Dan setelahnya, tinggalkan pola tipu menipu ini dengan sungguh-sungguh. Alkitab berkata "Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita."(ay 11). Ketika anda sudah disucikan, dikuduskan bahkan dibenarkan dalam nama Yesus dan dalam Roh Allah, itu artinya anda sudah dibebaskan dari segala belenggu masa lalu. Maka tugas kita selanjutnya adalah menjaga diri kita agar tidak lagi terpeleset dan termakan jebakan iblis. Tetap rajin berdoa, bertekun membaca dan mendalami Alkitab, dan melakukan firman Tuhan dalam setiap sendi kehidupan kita, akan melatih diri dan jiwa kita untuk tetap berada dalam koridor hidup yang sesuai kehendak Tuhan. 

Tidak perlu menipu untuk bisa hidup, tidak perlu menipu untuk bisa sukses, tidak perlu menipu untuk bisa hidup layak. Tidak ada satupun alasan yang bisa membenarkan penipuan. Tuhan adalah Allah yang Maha Adil, yang penuh kasih setia. Tuhan tidak akan pernah menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.(Mazmur 84:12). Tuhan akan selalu mencukupkan bahkan melimpahkan berkatNya kepada setiap anak-anakNya yang taat. Itu pasti. Hidup jujur tidak akan pernah merugikan. Janganlah tergiur untuk memperoleh keuntungan sesaat dan akibatnya harus menanggung resiko yang fatal di kemudian hari. Marilah kita terus melatih diri kita untuk hidup jujur dan benar di hadapan Tuhan. Dan Tuhan akan selalu melimpahkan segala kebaikan bagi kita yang berusaha sungguh-sungguh untuk hidup kudus sesuai kehendakNya.

Hindari segala bentuk penipuan, walau sekecil apapun
-------------------------------------------
Source. www.renunganharianonline.com

Sabtu, 13 Januari 2018

Tuhanlah penolongku


Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN. [Yesaya 41:14]

Pagi ini mari kita dengar Tuhan Yesus berbicara kepada setiap kita: ”Akulah yang menolong engkau.” “Bagi-Ku, Allahmu, menolong engkau merupakan hal kecil. Pikir kembali apa yang sudah Kulakukan. Apa! tidak menolong engkau? Bagaimana mungkin, bukankah Aku sudah membeli engkau dengan darah-Ku. Apa! tidak menolong engkau? Aku telah mati bagimu; dan jika Aku telah mengerjakan hal yang lebih besar, bukankah sudah pasti Aku akan mengerjakan hal yang lebih kecil? Menolong engkau! Itu urusan paling kecil yang akan Aku lakukan bagimu; Aku sudah mengerjakan lebih banyak, dan akan melakukan lebih banyak lagi. Sebelum dunia dijadikan Aku telah memilih engkau [Efesus 1:4]. Aku telah membuat perjanjian dengan engkau. Aku meninggalkan kemuliaan-Ku dan menjadi manusia demi engkau; Aku menyerahkan nyawa-Ku bagimu; dan jika Aku sudah mengerjakan semua ini, Aku pasti akan menolong engkau sekarang. Untuk menolong engkau, Aku memberikanmu apa yang telah Kubeli untukmu. Jika saja engkau butuh pertolongan seribu kali lipat, Aku akan memberikannya kepadamu; apa yang kauminta itu sedikit dibanding apa yang siap Kuberikan. Sebegitu banyak kebutuhanmu, tetapi memberikannya kepadamu itu tidak ada apa-apanya bagi-Ku. ‘Menolong engkau?’ Jangan takut! Andaikata di depan pintu lumbung padimu ada seekor semut yang meminta tolong, memberikan segenggam gandum kepadanya tentunya tidak membuatmu kebobolan; padahal engkau hanya seekor serangga mungil di depan pintu segala kelimpahan-Ku. ‘Akulah yang menolong engkau.’”

O jiwaku, tidakkah ini cukup? Engkau membutuhkan kekuatan lebih banyak daripada maha kuasanya Trinitas Yang Esa? Engkau ingin lebih banyak hikmat daripada yang berada di dalam Bapa, lebih banyak kasih daripada yang ditunjukkan Putera, atau lebih banyak kuasa daripada yang terwujud dalam karya Roh Kudus? Bawa kemari tempayanmu yang kosong! Sumur ini pasti akan mengisi penuh tempayan itu. Bergegas, kumpulkanlah kebutuhanmu, dan bawa semuanya kemari—kehampaanmu, kesengsaramu, keperluanmu. Lihat, sungai Allah ini penuh untuk mengisi persediaanmu; apa lagi yang dapat kau ingini? Pergilah, hai jiwaku, dalam kekuatanmu ini. [Hakim-hakim 6:14] Allah Kekal itulah penolongmu!

    “Janganlah takut, Aku menyertai engkau, oh, janganlah bimbang!
    Aku, Aku adalah Allahmu, dan akan tetap menolongmu.” [1]
____________________

Renungan Pagi, Charles H. Spurgeon).

Kamis, 11 Januari 2018

Berdoalah setiap waktu


Berdoalah setiap waktu. [Efesus 6:18]

Betapa banyaknya doa yang telah kita panjatkan sejak pertama kita belajar berdoa. Doa pertama kita adalah untuk diri sendiri; kita memohon Allah untuk mengampuni kita, dan menghapuskan dosa kita. Dia mendengar kita. Tetapi ketika Dia sudah menghapuskan dosa kita layaknya awan, kita masih punya banyak doa lain untuk diri sendiri. Kita pernah berdoa demi anugerah yang menguduskan, demi anugerah yang membatasi dan menahan diri; kita pernah dipimpin untuk merindukan jaminan keselamatan lagi dan lagi, demi mendapatkan cara yang nyaman dalam melaksanakan janji itu, demi jalan keluar pada saat dicobai, demi bantuan saat menjalankan tugas, dan demi pertolongan saat ujian datang. Kita telah dipanggil untuk datang kepada Allah demi jiwa kita, sebagai pengemis yang selalu meminta segalanya. Bersaksilah, hai anak Allah, bahwa engkau tidak pernah sanggup mendapatkan apapun untuk jiwamu di tempat lain. Semua roti yang telah jiwamu makan datangnya dari surga, dan setiap air yang telah jiwamu minum mengalirnya dari Sang Batu Hidup—Tuhan Yesus Kristus. Jiwamu tidak pernah bertumbuh subur dengan sendirinya; selamanya ia bergantung kepada berkat harian dari Allah; dan maka itu doamu telah naik ke surga demi segala macam belas kasihan rohani, segalanya namun tak terbatas. Kebutuhanmu tidak terhitung, karenanya persediaan tersedia begitu banyak tak terbatas, dan seperti halnya doamu sangat beraneka ragam, belas kasihan-Nya pun tidak terhitung. Maka tentunya engkau mempunyai cukup alasan untuk berkata, “Aku mencintai Allah, karena Dia telah mendengar doaku.” Karena sebanyak doa-doamu, sedemikianlah Allah memiliki jawaban kepada setiap doamu. Ia telah mendengarkan engkau dalam hari-hari yang bermasalah, telah menguatkan engkau, dan menolong engkau, bahkan ketika engkau tidak hormat kepada Dia dengan bersikap gemetar dan ragu di hadapan tutup tabut perjanjian. Ingatlah akan hal ini, dan biarlah hatimu dipenuhi dengan rasa syukur kepada Allah, yang telah demikian penuh rahmat mendengarkan doa-doamu yang lemah. “Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” [Mazmur 103:2]

____________________
Renungan Pagi, (Charles H. Spurgeon).

Senin, 08 Januari 2018

Milik Kristus


Kamu adalah milik Kristus. [1 Korintus 3:23]

"Kamu adalah milik Kristus." Engkau adalah milik-Nya melalui pemberian-Nya, sebab Bapa memberikan engkau kepada Putera; milik-Nya melalui pembelian-Nya dengan darah, sebab Ia telah menghitung harga untuk penebusanmu; milik-Nya melalui dedikasi, sebab engkau sudah berbakti kepada-Nya; milik-Nya melalui relasi, sebab engkau dipanggil menurut nama-Nya, dan dijadikan salah satu saudara-Nya dan penerima warisan bersama-sama Kristus [Roma 8:17]. Bertindaklah secara nyata untuk menunjukkan dunia bahwa engkau pelayan, sahabat, dan mempelai perempuan Yesus. Ketika digoda untuk berbuat dosa, jawablah, "Aku tidak mungkin melakukan kejahatan yang besar ini [Kejadian 39:9], sebab aku milik Kristus." Prinsip-prinsip kekal melarang sahabat Kristus melakukan dosa. Ketika ada kekayaan di hadapanmu yang bisa diperoleh dengan berbuat dosa, katakan bahwa engkau milik Kristus, dan jangan sentuh itu. Apakah engkau berada di ambang kesulitan dan bahaya? Bertahanlah teguh dalam hari yang jahat itu, dengan mengingat bahwa engkau milik Kristus. Apakah engkau ditempatkan di antara orang-orang yang duduk dan menganggur, tidak melakukan apa-apa? Bangkit dan bekerjalah dengan segenap tenagamu; dan ketika keringat meleleh ke alismu dan engkau tergoda untuk bermalas-malasan, serukanlah, "Tidak, aku tidak mungkin berhenti, sebab aku milik Kristus. Jika saja aku tidak dibeli dengan darah, aku mungkin akan seperti Isakhar [Kejadian 30:18], jongkok di antara dua beban; tapi aku milik Kristus, dan tidak boleh bermalas-malasan." Ketika alunan kenikmatan menggodamu keluar dari jalan yang benar, balaslah, "Suara musikmu tidak dapat memikat aku, sebab aku milik Kristus." Ketika engkau diundang untuk mengerjakan pekerjaan Allah, persembahkan milikmu dan dirimu, sebab engkau milik Kristus. Jangan memungkiri pengakuanmu. Senantiasa jadilah seorang yang tingkah lakunya Kristen, tutur katanya seperti Orang Nazaret itu, yang perbuatan dan percakapan-Nya selalu beraroma surga, sehingga semua orang yang melihat engkau tahu bahwa engkau milik Sang Juruselamat, mengenal sifat kasih-Nya dan wajah kudus-Nya dalam dirimu. Dulu, "Aku warganegara Rum!" merupakan alasan untuk berintegritas; tetapi jauh melampaui itu, hendaklah ini dasar kekudusanmu: "Aku milik Kristus!"

____________________
Renungan Pagi, Charles H. Spurgeon.

Kamis, 04 Januari 2018

DIA memelihara aku


Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. [1 Petrus 5:7]

Salah satu cara menyenangkan untuk meringankan kesedihan adalah ketika kita merasakan—”DIA memelihara aku.” Hai orang Kristen! jangan mempermalukan agamamu dengan menunjukkan alis kuatirmu; marilah, serahkan segala beban kepada Tuhanmu. Engkau terhuyung-huyung mengangkut beban yang kalau Bapamu yang mengangkut Dia tidak akan merasakan apa-apa. Apa yang bagimu seperti beban yang meremukkan, bagi Dia beban itu seperti debu timbangan yang kecil. Tiada hal semanis

    “Berbaring tentram dalam tangan Allah,
    Dan mengetahui hanya kehendak-Nya.”

Oh anak yang menderita, sabarlah; Allah tidak lalai akan engkau dalam pemeliharaan-Nya. Dia yang memberi makan burung pipit, juga akan melengkapimu dengan apa yang kauperlukan. Jangan duduk putus asa; berharaplah, berharap terus. Bawalah tentara iman menghadap lautan masalah, dan perlawananmu akan segera mengakhiri deritamu. Ada Seorang yang memelihara engkau. Mata-Nya terpancang padamu, jantung-Nya berdetak mengasihani dukamu, dan tangan-Nya yang maha kuasa akan membawakan bantuan yang engkau butuhkan. Awan tergelap akan bubar dengan sendirinya oleh hujan belas kasih. Kesuraman terhitam akan mengalah kepada datangnya pagi. Jika engkau adalah salah satu anggota keluarga-Nya, Dia akan membalut luka-lukamu, dan menyembuhkan patah hatimu. Jangan ragukan anugerah-Nya karena engkau sengsara, tetapi percaya bahwa Dia mengasihi engkau di saat-saat sulit sebanyak saat engkau bahagia. Betapa tentram dan tenangnya hidup yang akan engkau jalani jika engkau membiarkan dirimu dipelihara Allah Sang Pemelihara. Dengan sedikit minyak dalam buli-buli, dan segenggam tepung dalam tempayan [1 Raja-raja 17:12], Elia hidup melampaui masa paceklik, dan engkau pun akan melampauinya. Jika Tuhan memeliharamu, kenapa engkau masih pula khawatir? Dapatkah engkau mempercayakan pada-Nya jiwamu, bukan ragamu? Dia tidak pernah menolak menanggung beban-bebanmu, Dia tidak pernah terlengar oleh berat beban-bebanmu. Oleh sebab itu, marilah, hai jiwa! cukup sudah rasa kuatir yang rewel, dan tinggalkan semua kekuatiranmu pada tangan Allah yang murah hati.

____________________
Renungan Pagi, Charles H. Spurgeon.

Senin, 01 Januari 2018

Allah sumber berkat


Allah Sumber Berkat
Mazmur 16

Tak sedikit orang memahami bahwa apa yang didapat dan dimilikinya merupakan hasil usahanya sendiri. Orang pintar karena rajin belajar, orang kaya karena rajin bekerja, dan orang berhasil karena cekatan. Jika logika itu benar, itu berarti orang yang tidak berusaha pasti tidak akan pernah mendapatkan apa yang diinginkannya. Nah, pertanyaannya, di manakah peran Allah-Sang Sumber Hidup-dalam kehidupan manusia? Apakah semuanya memang karena usaha manusia semata? Kelihatannya, mata rohani penganut pemahaman macam begini telah dibutakan oleh logika pemikirannya sendiri.

Daud, dalam nas bacaan kita hari ini menyatakan bahwa dirinya dijaga dan dilindungi Allah (2). Mazmur yang dimulai dengan sebuah doa ini berlanjut sebagai pernyataan iman kepada satu-satunya Allah. Dan karena Daud percaya-juga setia kepada Allah- ia merasa berbahagia karena diberkati Allah. Sebab allah lain tidak dapat melakukan apa-apa. Karena itu, siapa yang mengikuti allah lain pasti kecewa (4). Allah pemilik kehidupan kita tidak akan merancangkan yang jahat dalam hidup kita. Dia juga tidak akan membiarkan anak-anak-Nya mengalami kebinasaan kekal. (10). Allah akan membim-bing anak-anak-Nya dalam menjalani kehidupan. Jalan yang akan ditempuh itu akan mendatangkan sukacita, kebahagiaan, dan nikmat senantiasa (11).

Allah adalah sumber berkat. Manusia kadang menolak menyataan ini. terlebih, ketika dia sungguh-sungguh bekerja keras untuk mendapatkan nafkahnya. Padahal-ini yang sering dilupakan manusia-kesehatan yang memampukan manusia bekerja adalah anugerah Allah. Atau, kalau manusia merasa bahwa kesehatan merupakan buah dari kerajinannya menjaga kesehatan, agaknya dia perlu ingat bahwa udara bersih, yang membuat dia sehat merupakan anugerah Tuhan. Manusia tidak mungkin menciptakan, hanya tinggal menikmatinya saja.

Kalau pun ada manusia yang merasa mampu menciptakan udara bersih, pastilah dia tidak mungkin menciptakan nafas hidup. Dan itulah berkat terbesar sebagai manusia. Selamat Menjalani tahun yang baru!
-----------------------------------------------
Renungan "Santapan Harian"

Bertekun dalam DOA

Renungan Pagi
Selasa, 2 Januari 2018

Bertekunlah dalam doa. [Kolose 4:2]

Menarik untuk diperhatikan betapa besar bagian dari Kitab Suci yang berisi persoalan tentang doa, baik dalam contoh-contoh pelengkap, titah-titah untuk ditegakkan, maupun janji-janji yang dinyatakan. Kita tidak bisa dibilang sudah membuka Alkitab kalau belum membaca "Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN;" [Kejadian 4:26], dan tepat sebelum kita mengakhiri Alkitab, terdengarlah kata "Amin" dari sebuah permohonan yang serius di telinga kita. Ada banyak contoh. Kita temukan Yakub yang bergulat—Daniel yang berdoa tiga kali sehari—dan Daud yang dengan segenap hatinya memanggil Allah. Di gunung kita melihat Elia; di penjara bawah tanah ada Paulus dan Silas. Ada banyak perintah dan segudang janji. Apa yang hendak diajarkan pada kita, selain bahwa doa itu penting dan perlu dalam kesucian? Kita yakin bahwa apapun yang Allah tonjolkan dalam firman-Nya, dimaksudkan untuk menjadi sesuatu yang mencolok dalam hidup kita. Bila Ia banyak bicara mengenai doa, itu adalah karena Ia tahu betapa kita membutuhkan doa. Betapa dalamnya kebutuhan kita, sehingga kita tidak boleh berhenti berdoa selama kita belum berada di surga. Engkau tidak butuh doa apapun? Kalau begitu, saya khawatir engkau tidak tahu hal apa yang kurang padamu. Engkau tidak meminta belas kasih apapun dari Allah? Kalau begitu, semoga belas kasih Tuhan menunjukkan betapa malang dirimu! Jiwa yang tak berdoa adalah jiwa tanpa Kristus. Doa adalah celoteh bayi yang percaya, seruan orang percaya yang berperang, kidung penghiburan orang suci sekarat yang jatuh tertidur di dalam Yesus. Doa adalah nafas, semboyan, penghiburan, kekuatan, dan kehormatan seorang Kristen. Jika engkau seorang anak Allah, engkau akan mencari wajah Bapamu, dan tinggal di dalam kasih-Nya. Berdoalah di tahun ini engkau menjadi suci, rendah hati, tekun, dan sabar; memiliki persekutuan yang lebih dekat dengan Kristus, dan lebih sering masuk dalam rumah perjamuan kasih-Nya. Berdoa agar engkau menjadi contoh dan berkat bagi orang lain, dan supaya engkau hidup lebih memuliakan Tuanmu. Motto bagi tahun ini harus "Bertekunlah dalam doa."

____________________
Renungan Pagi, Charles H. Spurgeon